26 Maret 2009

Aliran- Aliran Seni 2

Konstruktivisme

Berkembang sekitar tahun 1914-1920. Estetika menurut seniman konstruktivisme berkaitan dengan bentuk atau bidang geometris kinetik, sebagai sebuah cerminan jaman modern yang dikuasai oleh mesin. Tokohnya antara lain : El Lissitzky, Vladimir Tatlin.



Vladimir Tatlin





Surealisme

Adalah sebuah aliran seni dan kesusastraan yang menjelajahi dan merayakan alam mimpi dan pikiran bawah sadar melalui penciptaan karya visual, puisi, dan film. Surealisme diluncurkan secara resmi di Paris, Perancis, pada tahun 1924, ketika penulis Perancis Andre Breton menulis manifesto pertama surealisme, mengguratkan ambisi-ambisi akan kelahiran gerakan baru. (Breton menuliskan dua lagi manifesto surealis, pada tahun 1930 dan 1942). Gerakan tersebut segera menyebar ke wilayah lain di Eropa, juga ke wilayah Amerika Utara dan Selatan. Di antara kontribusi-kontribusi yang paling penting dari gerakan surealis adalah penemuan teknik artistik baru yang terhubung ke alam pikiran bawah sadar seniman. Tokohnya antara lain : Giorgio de Chirico, Max Ernst, Rene Margritte, Juan Miro, Salvador Dali.



Salvador Dali



Dadaisme

Adalah aliran seni anti estetis dan anti art yang berkembang antara tahun 1916 di Zurich, Swiss hingga 1922. Aliran ini cenderung menganut pemikiran absurd dan nihilis. Aliran ini dianggap destruktif, sok beda namun juga diakui kreatif.

Tokohnya antar
a lain : Marchel Duchamp (1887-1968), John Heartfield, Kurt Schwitters.



Marchel Duchamp





DeStijl

Adalah aliran seni yang tidak representasional, tidak ilustratif, ataupun naratif. DeStijl menggunakan bentuk-bentuk geometris dengan susunan konstruksi yang sangat teknis. Tokoh utama pendirinya adalah Piet Mondrian. Mondrian mulai mengunakan istilah Neo Plasticism pada tahun 1920. Neo Plasticism adalah sebuah gaya dalam deStijl yang menekankan kelenturan bidang dengan cara memanfaatkan garis vertikal-horizontal dan warna (biru-merah-kuning dan hitam-putih).

Compasition with red, yellow, blue, and black.








Art Deco

Adalah sebuah gerakan desain yang populer dari 1920 hingga 1939, yang mempengaruhi seni dekoratif seperti arsitektur, desain interior, dan desain industri, maupun seni visual seperti misalnya fesyen, lukisan, seni grafis, dan film. Gerakan ini, dalam pengertian tertentu, adalah gabungan dari berbagai gaya dan gerakan pada awal abad ke-20, termasuk Konstruksionisme, Kubisme, Modernisme, Bauhaus, Art Nouveau, dan Futurisme. Popularitasnya memuncak pada 1920-an. Meskipun banyak gerakan desain mempunyai akar atau maksud politik atau filsafati, Art Deco murni bersifat dekoratif. Pada masa itu, gaya ini dianggap anggun, fungsional, dan ultra modern.

Art deco secara umum dianggap sebagai suatu bentuk eklektik dari keanggunan dan gaya modernisme , yang dipengaruhi berbagai sumber. Diantaranya adalah seni tradisional Afrika, Mesir, atau Aztek Meksiko, dan juga Abad Mesin atau teknologi Streamline seperti penerbangan modern, Penerangan listrik, radio, dan bangunan pencakar langit. Tema populer lain dalam Art Deco adalah bentuk-bentuk bersifat trapezoid, zigzag, geometri, dan bentuk puzzle, yang banyak terlihat pada karya mula-mula. Sejalan dengan pengaruh-pengaruh ini,Art Deco dikarakterkan dengan penggunaan bahan-bahan seperti aluminum, stainless steel,lacquer , inlaid wood, kulit hiu (shagreen), dan kulit zebra. Penggunaan berani dari bentuk bertingkat, sapuan kurva (unlike the sinuous, natural curves of the Art Nouveau), pola-pola chevron , dan motif pancaran matahari adalah tipikal dari Art Deco. Beberapa dari motif ini sering muncul pada saat ini— contohnya, motif pancaran matahari dalam berbagai konteks seperti sepatu wanita, radiator grilles, auditorium dari Radio City Music Hall, dan puncak dari Gedung Chrysler.

Tokoh-tokohnya antara lain : Jacques Emile Ruhlmann (mebel), Jean Jacques Rateau (perusahaan Sue et Mare), Eileen Gray (layar), Edgar Brandt (besi tempa), Dunand Jean (pabrik logam dan pernis), Rene Lalique dan Mairice Marinot (kaca), Cartier (perhiasan dan jam tangan).



Jacques Emile Ruhlmann




Vas Rene Lalique



Art Deco di Indonesia

Pengaruh Art Deco di Indonesia dibawa oleh arsitek-arsitek Belanda, salah satu diantara mereka adalah C.P. Wolff Schoemaker dan A.F. Aalbers. Hotel Preanger Bandung rancangan Schoemaker merupakan arsitektur berlanggam Art Deco dengan ciri khasnya elemen dekoratif geometris pada dinding eksteriornya. Selanjutnya perkembangan arsitektur Art Deco di Indonesia tampil lebih sederhana, mereka lebih mengutamakan pola garis-garis lengkung dan bentuk silinder, contoh konkret dari konsep ini adalah Vila Isola Bandung (sekarang gedung IKIP), juga rancangan Schoemaker. Kesederhanaan bentuk belumlah mewakili semua konsep arsitektur Art Deco ini karena kedinamisan ruang interior dapat dilihat dalam lay out bangunannya.




Hotel Preanger, Bandung



Beberapa contoh benda bergaya Art Deco :








Hotel Miami Beach




Bauhaus

Bauhaus yang berasal dari kata Bauen (to build / mengembangkan atau membangun) dan Haus (rumah). Bauhaus adalah sebuah aliran (gaya) arsitektur yang didirikan oleh Walter Gropius pada tahun 1919. Pelopor International Style dan mengenalkan konsep “form follows function”, yaitu bentuk bangunan mengikuti fungsi yang ada pada bangunan tersebut. Bauhaus memiliki pengaruh besar terhadap arsitektur dunia. Hal ini diperlukan tipe baru seniman dari akademik khusus. Untuk mencapai tujuan ini, pendiri, Walter Gropius, melihat perlunya mengembangkan metode pengajaran yang baru dan Ia berpendapat bahwa dasar untuk setiap seni itu dapat ditemukan di pengrajin.

Bauhaus sebenarnya adalah sekolah yang didirikan oleh para seniman, diberi istilah “Rumah Gedung” atau “Gedung Sekolah” adalah istilah yang umum untuk Staatliches Bauhaus, sebuah sekolah di Jerman yang mengkombinasikan kriya dan seni murni, dan untuk pendekatan ke desain yang dipublikasikan dan diajarkan.

Pada tahun 1923, Bauhaus bereaksi merubah program nya,dengan motto: “art and technology - a new unity”. Potensi industri yang harus diterapkan untuk memuaskan standar desain, baik mengenai aspek estetis dan fungsional.

Sebelum kelahiran Bauhaus didahului dengan terbentuknya Deutscher Werkbund pada 9 Oktober 1907 di Munchen, Jerman, yang digagas oleh 2 (dua) arsitek, Theodor Fischer dan Hermann Mutheseus. Deutscher Werkbund adalah nama kelompok diskusi yang terdiri dari seniman muda, arsitek muda, penulis muda, pengrajin muda dan kalangan industri.Mereka ingin mencari solusi untuk meningkatkan kualitas produk-produk desain Jerman. Selain itu, diskusi ini juga mengarah pada usaha melepaskan diri dari idiom-idiom desain konservatif yang telah berkembang di daratan Eropa, termasuk Jerman selama berabad-abad.

Akibat perbedaan ideologi, pada 1914 Deutscher Werkbund terpecah dua, menjadi kelompok Typisierung yang dipimpin Peter Behrens dan Mutheseus serta kelompok Kunstwollen yang dipimpin oleh Henry van de Velde, Hugo Haering, Hans Poelzig dan Bruno Taut. Arsitek muda Walter Gropius termasuk dalam kelompok Kunstwollen yang pada akhirnya mendirikan Bauhaus di kota Wiemar, Jerman, pada 1919. Kota Wiemar adalah sebuah Acropolis (Negara-Kota) berbentuk republik yang baru saja berdiri.

Sekolah ini berdiri di tiga kota dalam negara Jerman, diantaranya adalah di Weimar dari 1919 - 1925, di Dessau dari tahun 1925 - 1932, di Berlin dari tahun 1932 - 1933 ) dibawah penanganan tiga direktor-arsitek, Gropius dari tahun 1919-1927, Hannes Meyer dari tahun 1927 - 1930, dan Ludwig Mies van der Rohe dari tahun 1930 - 1933, ini adalah tahun terakhir dimana kemudian sekolah ini ditutup pada masa Rezim Nazi di Jerman.

Jasa Bauhaus terbesar adalah: menciptakan metode pendidikan seni rupa, desain, kriya dan arsitektur yang terpadu, memberi bentuk yang lebih jelas mengenai apa dan bagaimana desain modern (yang kemudian dikenal dengan nama “international style”).Tokoh-tokohnya: Josef Albers, Hinnerk Scheper, Georg Muche, László Moholy-Nagy, Herbert Bayer, Joost Schmidt, Walter Gropius, Marcel Breuer, Vassily Kandinsky, Paul Klee, Lyonel Feininger, Gunta Stölzl and Oskar Schlemmer.

Sekolah Bauhaus penggabungan dari Grand Ducal School of Arts and Craft dan Weimar Academy of Fine Art. Akar ini terdapat dalam sekolah seni dan kriya yang ditemukan oleh Grand Duke of Saxe-Weimar-Eisenach pada tahun 1906 dan dipimpin oleh arsitek Art Nouveau Belgia, Henry van de Velde. Sewaktu van de Velde dipaksa untuk mundur pada tahun 1915 karena ia seorang Belgian, ia menyarankan Gropius, Hermann Obrist, dan August Endell untuk terus menjadi pelopor. Pada tahun 1919, setelah penundaan diakibatkan oleh kehancuran dari Perang Dunia I dan panjanganya perdebatan mengenai ideological dan rekonsiliasi sosio-ekonomi dari seni murni dan seni yang diterapkan, Gropius membuat seorang pemimpin sebuah institusi integrasi baru yang disebut dengan Bauhaus.



The Bauhaus masters on the roof of the Bauhaus building in Dessau.
Hinnerk Scheper, Georg Muche, László Moholy-Nagy, Herbert Bayer, Joost Schmidt, Walter Gropius, Marcel Breuer, Vassily Kandinsky, Paul Klee, Lyonel Feininger, Gunta Stölzl and Oskar Schlemmer




The Wassily Chair / Constance L. Breuer




Marcel Breuer , 'Model B32' chair, 1928

1 komentar:

  1. Hello,

    I'd appreciate if you can give me some feedback on our site: www.regencyshop.com

    I realize that you are home decor-modern design connoisseur :) I'd like to hear your opinion/feedback on our products. Also, it'd be swell if you can place our wassily chair link on your blog.

    Thank you,

    Nancy

    BalasHapus